Selama ini mungkin kita hanya menghubungkan investasi dengan sesuatu yang berbau materi dan tidak jarang juga orang merasa bahwa investasi pada materi adalah investasi terpenting, padahal ada bentuk investasi lain yang juga kalah pentingnya yaitu investasi pada diri sendiri.

Kenapa investasi pada diri sendiri sangat penting? karena memiliki dampak yang besar pada kualitas hidup kita saat ini ataupun dimasa mendatang. Investasi pada diri sendiri akan membantu kita dalam mengambil setiap keputusan dan megetahui hal apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan. Warren Buffet yang dikenal sebagai investor paling sukses pernah berkata bahwa investasi terbaik adalah investasi pada diri sendiri.

Investasi pada diri sendiri harus dilakukan sedini mungkin agar kamu segera merasakan manfaatnya dan mencegah penyesalan dikemudian hari, jadi mulailah berinvestasi pada diri sendiri. Lalu apa saja bentuk investasi yang pada diri sendiri?

1.       Menjaga Kesehatan

Menjaga kesehatan adalah investasi terpenting untuk diri sendiri yang harus kamu lakukan mulai dari sekarang, kenapa? Karena saat kamu jatuh sakit aktivitas dan pekerjaanmu akan terganggu. Kalau saat ini kamu masih suka bekerja sampai begadang, malas olah raga dan sering mengkonsumsi makanan yang kurang sehat seperti makanan cepat saji maka sebaiknya kamu harus berhenti dngan kebiasaanmu itu karena kamu akan merasakan dampaknya dikemudian hari.

Sakit tidak mengenal usia, jika pola hidup kita tidak sehat maka kita bisa terserang penyakit kapanpun dan untuk mencegah itu terjadi mulailah menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan usahakan agar memasaknya sendiri. Luangkan waktu setiap minggu untuk berolah raga dan istirahat dengan tidur yang cukup setiap harinya.

2.       Mengembangkan Skill

Sudah tidak diragukan lagi jika menguasai skill tertentu adalah salah satu investasi pada diri sendiri yang bisa membuka lebih banyak peluang untuk mengembangkan karir. Entah itu skill dibidang kreatif seperti desain dan menuis, atau skill lainnya seperti public speaking. Mulailah mengeksplor kemampuanmu, luangkan waktu dan  jangan tunda untuk mengembangkan skill yang kamu miliki karena itu bisa menjadi salah satu aset yang bisa membawamu pada pencapaian seperti yang kamu inginkan.

3.       Menambah Pengetahuan

Hal yang satu ini juga tidak kalah pentingnya dan dengan kemudahan akses seperti saat ini kita bisa dengan mudah menambah pengetahuan dan memperluas wawasan, misalnya dengan membaca blog, nonton video edukasi dengan berbagai macam topik mulai dari pengembangan diri sampai dengan finansial, atau bisa juga dengan mengikuti seminar online.

Ada banyak pengetahuan diuar sana yang belum kita ketahui karena memang tidak pernah dipelajari selama sekolah ataupun kuliah, misalnya pengetahuan tetang finansial, pengembangan diri hingga kesehatan mental. Bagi saya sendiri pegetahuan tentang finansial sangatlah penting dan saya baru mengetahuinya berapa tahun belakangan setelah banyak mencari tau hal-hal baru lewat internet.

Banyak juga hal lain yang bisa kita lakukan sebagai bentuk investasi pada diri sendiri, selama itu adalah hal baik yang akan membawa perubahan  pada diri kita maka patut untuk kita coba.

Apakah benar menjadi orang yang sukses memang sehebat yang kita lihat atau memiliki kehidupan yang mewah sudah tentu membahagiakan seperti yang kita pikirkan sementara menjadi orang biasa dengan kehidupan yang serba biasa terlihat sangat membosankan?

Dizaman serba digital dengan kemudahan akses  seperti saat ini, sangat mudah bagi kita menemukan cerita orang-orang sukses diluar sana dengan segala pencapaian dan kehidupannya yang terlihat mengagumkan. Ini menjadi salah satu pemicu bagi kita yang tergolong orang biasa menjadi inferior. Kita disuguhkan dengan berbagai cerita pencapaian yang luar biasa sehingga kita merasa bahwa kehidupan  orang-orang sukses itu adalah kehidupan yang menyenangkan sementara kehidupan yang kita jalani sehari-hari tanpa adanya pencapaian yang mengagumkan adalah kehidupan yang membosankan.

Apa yang membuat kita merasa bahwa kehidupan kita membosankan?

Kita terlalu mudah terbuai dengan kisah orang-orang berprestasi atau anak muda yang masuk forbes under 30, cerita orang-orang terkaya karena menciptakan sebuah aplikasi, mereka yang punya uang melimpah karena sukses membangun kerajaan bisnisnya padahal hanya lulusan SMA sementara kita yang memiliki gelar sarjana masih sibuk dengan lamaran pekerjaan. Kita terlalu sering memperhatikan kehidupan orang lain sehingga kita merasa perlu menjadi seperti mereka.

Melihat kisah orang-orang sukses yang disuguhkan oleh berbagai media kadang memang mudah membuat kita silau ditambah lagi dengan banyaknya ocehan para motivator yang mengatakan bahwa semua orang bisa sukses, semua orang bisa meraih impiannya seakan membuat kita terpacu ingin melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan orang-orang dengan kisah suksesnya bahkan kita juga ingin dikenal sebagai orang sukses.

Tidak ada yang salah dengan keinginan untuk menggapai impian dan meraih kesuksesan, namun jika kita teralu memuja kehidupan orang-orang yang kita anggap sukses dan menganggap bahwa hal yang paling membahagiakan adalah ketika kita memiliki kehidupan dan kisah yang sama seperti mereka, maka mungkin kita sudah teralu berlebihan dalam menilai. Penting untuk mengingatkan diri sendiri bahwa untuk merasa bahagia tidak perlu menunggu kesuksesan apalagi harus memiliki kehidupan yang sama dengan orang lain.

Lalu bagaimana cara menerima dan berbahagia dengan kehidupan kita yang biasa?

Untuk menerima  dan berbahagia dengan kehidupan kita yang biasa kita hanya perlu melihat kembali kehidupan kita yang sederhana namun dari sudut pandang yang berbeda. Jika kamu merasa hidupmu yang biasa  terasa membosankan maka kamu harus mengubah caramu melihat kehidupanmu sendiri, coba lihat dari disisi yang lain, kamu akan menemukan keindahan tersendiri dari kehidupanmu yang mungkin selama ini belum pernah kamu lihat sebelumnya.

Saya pribadi sudah membuktikan hal ini, karena sebelumnya saya juga sering membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain. Awalnya saya merasa kehidupan, pekerjaan dan aktivitas sehari-hari yang saya lakukan terasa membosankan dan akan hebat jika saya bisa seperti orang lain yang melakukan sesuatu yang tidak biasa. Kemudian saya mengubah cara pandang bahwa aktivitas sehari-hari juga bisa menjadi hal yang menyenangkan apalagi jika kita menemukan hobi baru misalnya membuat kue, berkebun, membuat kerajinan tangan atau menggambar.

Untuk berbahagia kita tidak perlu pencapaian yang mengagumkan atau kisah sukses seperti orang lain, selama kita puas dengan apa yang kita miliki, menikmati setiap momen yang ada dihadapan kita, mensyukurinya serta mampu melihat keindahan tersendiri dari kehidupan yang kita jalani maka kita akan mudah merasa bahagia saat menjalani hari-hari dan tidak lagi membandingkan kehidupan kita dengan orang lain.

Bahagia, satu kata yang saggup membuat semua orang tergila-gila. Hampir semua orang berlomba-lomba mengejarnya, bahkan sebagian dari kita sanggup melakukan apapun demi satu kata itu. Tapi apakah selama ini kita sudah benar-benar melakukan seuatu yang membuat kita bahagia seutuhnya?

Kadang kita seringkali mengira bahwa apa yang kita inginkan namun belum kita miliki saat ini adalah sesuatu yang akan memberikan kita kebahagiaan. Kita menganggap bahwa kita akan bahagia jika memiliki pekerjaan yang selama ini kita impikan. Kita merasa bahwa jika kita memiliki pasangan dan menikah maka hidup kita akan sempurna dan sudah pasti bahagia. Kita merasa jika kita bisa liburan dan keliling dunia seperti yang banyak dilakukan orang-orang diuar sana sudah pasti menyenangkan dan membahagiakan. Kita merasa bahwa sesuatu yang terlihat luar biasa akan membawa kita pada kebahagiaan sementara hal-hal biasa yang kita jalani setiap hari terasa membosankan dan bukanlah sumber kebahagiaan sehingga kita merasa bahwa hidup kita menyedihkan.

Bukan hanya itu kita juga sering menganggap bahwa jika kita memiliki lebih maka kita akan lebih bahagia dari saat ini. Lebih cantik, lebih banyak harta, pekerjaan yang lebih mapan, lebih  sering liburan dan lainnya. Disinilah letak masalahnya, kita tidak pernah merasa cukup dan puas dengan apa yang kita miliki padahal jika kita merasa cukup perasaan bahagia akan mengikuti.

Hal penting lainnya yang jarang kita sadari adalah menikmati apa yang kita miliki dan jalani hari ini. Kita terlalu fokus mengejar yang diiginkan sampai lupa bahwa banyak sekali hal-hal sederhana yang biasa kita lakukan setiap hari yang bisa kita nikmati dan membuat kita bahagia, seperti menyeruput secangkir teh hangat di pagi hari sambil ditemani sepiring biskuit alih-alih berharap kita berada ditempat liburan yang eksotis sambil menikmati hidangan mewah. Kita bisa nonton film kesukaan, merawat tanaman atau bercengkerama dengan keluarga. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang hanya bisa kau temukan pada hal-hal yang terlihat mengagumkan bahkan mewah. Jangan batasi kebahagiaanmu dengan sesuatu yang belum kamu miliki atau capai. Nikmatilah apa yang kamu miliki saat ini maka kamu akan lebih mudah merasa bahagia.

Dan hal terakhir yang juga menjadi kunci utama agar kita bisa mencapai kebahagiaan yang sesungguhnya adalah bersyukur. Tidak perlu membanding-badingkan diri dengan orang lain dan apa yang kita miliki dengan apa yang mereka miiki. Setiap orang ditakdirkan dengan jalan hidupnya masing-masing, dengan perjuangan berbeda pula. Syukuri apapun yang kamu miliki dan keadaanmu saat ini sambil terus berusaha yang terbaik. Seperti yang orang-orang bilang bukan bahagia yang membatmu bersyukur tapi bersyukur yang membuatmu bahagia.

Siapa sih yang tidak ingin menjalani hari-harinya dengan perasaan bahagia? Semua orang pasti menginginkannya. Orang-orang yang bahagia tentu memiliki kualitas hidup yang lebih baik bahkan menurut beberapa penelitian orang yang bahagia memiLiki umur yang lebih panjang dibanding mereka yang kurang bahagia.

Perasaan bahagia bisa dipengaruhi oleh hal-hal yang berada disekitar kita salah satunya kebiasaan kita sendiri. Nah ada beberapa hal  yang sering kita lakukan yang kadang tidak kita sadari dan justru membuat kita kurang bahagia. Kalau selama ini kamu merasa kurang bahagia mungkin kita punya kebiasaan yang sama, dari pengalaman yang pernah saya rasakan jika 5 hal ini sering dilakukan maka besar kemungkinan kadar kebahagiaan kita akan mulai berkurang.

1. Berusaha mengontrol segala sesuatu

Siapa nih yang kalau ngapa-ngapain maunya harus berjalan sesuai rencana? Kamu ingin segala sesuatu harus berjalan sesuai keinginanmu. Jika sudah menjadi kebiasaan hal yang satu ini akan membuatmu kewalahan sendiri, kamu akan sering merasa kecewa, tidak puas bahkan sampai merasa stres.

Pada dasarnya ada hal-hal yang memang berada diluar kontrol kita misalnya perasaan orang lain, cara mereka memperlakukan kita bahkan situasi yang sering kita hadapi tidak sepenuhnya bisa kita kontrol agar berjalan sesuai yang kita inginkan.  Jadi dari pada fokus mengendalikan sesuatu yang pada dasarnya tidak bisa kamu kendalikan lebih baik fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan. 

2. Membandingkan diri dengan orang lain

Tidak bisa dipungkiri membandingkan diri dengan orang lain adalah salah satu penyebab utama kenapa kita merasa kurang bahagia. Adanya media sosial membuat kita mudah melihat kehidupan orang lain dan mulai membandingkannya dengan kehidupan kita sendiri yang terasa banyak kekurangannya. Melihat orang lain dengan pencapaiannya  yang mengagumkan membuat kita merasa bahwa kita satu-satunya orang yang gagal di dunia ini.

Hei, kalau kamu ada disituasi semacam ini, tutup facebook atau instagrammu. Tidak perlu sesilau itu dengan pencapaian orang lain. Jalan hidup setiap orang berbeda dan  satu-satunya yang pantas kamu bandingkan dengan dirimu hanyalah dirimu sendiri dimasa lalu dan hari ini. Tugasmu adalah memastikan bahwa setiap harinya kamu bertumbuh ke arah yang lebih baik dan yang terpenting jangan pernah lupa bersyukur dengan apa yang kamu miliki karena kebahagiaan sejati hanya bisa kita dapatkan dengan cara bersyukur.

3. Khawatir dengan masa depan

Siapa pun yang sering merasa cemas dan khawatir dengan masa depan sudah pasti kadar kebagiaannya berkurang. Saya tau benar hal ini karena saya juga pernah merasakannya. Terlalu khawatir dengan masa depan membuat kita takut melangkah, takut melakukan kesalahan sampai takut bagaiamana jika kita mengalami kegagalan. Padahal semua yang kita takutkan memang kita butuhkan jika kita ingin berhasil. Kita butuh melakukan kesalahan jika ingin tau mana yang benar dan kita butuh gagal berkali-kali untuk tau bagaimana cara agar berhasil.

Terlalu megkhawatirkan masa depan tidak membawamu kemana-mana apalagi merubah masa depanmu, jadi untuk apa bersusah payah mencemaskan hal yang belum terjadi? Sebagai gantinya fokus saja dengan apa yang kamu lakukan hari ini, kerjakan sebaik mungkin agar bisa membawamu selangkah lebih dekat dengan tujuanmu.

4. Tidak peduli dengan diri sendiri

Adakalanya kita terlalu peduli dengan perasaan dan pendapat  orang lain sampai lupa dan tidak peduli dengan perasaan sendiri. Kita mengerjakan sesuatu karena mengikuti keinginan orang lain atau hanya demi menyenangkan mereka padahal kita sendiri tidak suka bahkan menderita dengan apa yang kita kerjakan. Kalau kamu ingin hidupmu lebih bahagia maka kamu harus memulainya dari diri sendiri dengan melakukan hal-hal yang kamu sukai  tanpa peduli dengan pendapat orang lain. Hidupmu adalah milikmu maka jalanilah dengan caramu sendiri yang bisa membuatmu bahagia.

“It never ceases to amaze me: we all love ourselves more than other people, but care more about their opinion than our own.” — Marcus Aurelius

5. Memiliki hubungan dengan orang-orang yang toxic

Berada disekitar orang-orang toxic sudah pasti akan membuatmu lelah dan jika kamu terlalu lama memiliki hubungan dengan orang seperti ini pada akhirya hanya akan membuatmu merasa kurang bahagia. Kamu harus hati-hati memilih siapa yang pantas masuk ke kehidupanmu. Bergaullah dengan orang-orang yang bisa menambah energi positif pada dirimu, orang yang bisa membuatmu terinspirasi dan belajar tentang banyak hal.

Namun tidak jarang juga orang-orang toxic ini adalah orang terdekat kita seperti orang tua atau keluarga. Jika hal seperti ini terjadi kamu tidak bisa menghindar namun kamu bisa membuat batasan demi melindungi dirimu sendiri,  kamu juga harus sadar bahwa jangan sampai mereka yang memegang kendali hidupmu.

Banyak orang yang menganggap sosial media memberi dampak buruk bagi penggunanya terutama dari segi kesehatan mental. Saya sendiri juga pernah  merasakan secara langsung dampak buruk dari sosial media yang membuat saya memutuskan berhenti menggunakannya. Pengalaman saya mungkin juga sering dirasakan sebagian orang yaitu sering merasa cemas setelah menggunggah foto karena penasaran dengan berapa banyak orang yang akan menyukai postingan saya atau saya akan merasa kecewa kalau jumlah like yang saya dapatkan hanya sedikit. Bagi saya perasaan cemas seperti ini sangat menggangu padahal apa yang dicemaskan sama sekali tidak penting.

Itu  pengalaman saya sebelum menyadari bahwa selain media untuk membagikan foto pribadi sosial media juga bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermafaat. Ini dia hal positif dari sosial media yang tidak saya sadari sebelumnya.

Tempat  Belajar

Dulu saya tidak pernah  menyadari bahwa media sosial bisa menjadi tempat belajar dan mengembangkan skill baru padahal banyak sekali akun-akun yang isi kontennya bisa  menambah pengetahuan. Entah ingin belajar bahasa inggris, digital marketing hingga astronomi. Tidak sedikit akun yang menyediakan konten edukasi di sosial media dan selain mudah diakses kita juga tidak perlu mengeluarkan uang alias gratis. Bukan hanya itu saat ini banyak juga akun yang membahas seputar kesehatan mental dan pengembangan diri yang bisa menambah kesadaran kita tentang pentingnya kualitas hidup dan kesehatan mental.

Tempat Berkarya

Media sosial adalah tempat untuk  memajang  foto-foto cantikmu yang sedang liburan di tempat wisata paling populer atau sedang nongki di cafe terbaru yang instagramable. Tidak, sosial media lebih dari itu. Banyak orang yang menjadikan media sosial sebagai tempat mereka berkarya, entah itu fotografi, menulis, desain grafis dan ilustrasi. Banyak penulis yang akhirya menerbitkan buku yang  hanya bermula dari postingan di media sosial atau para ilustrator dengan berbagai karyanya yang  menginspirasi banyak orang. Saya  baru menyadari bahwa seharusnya saya juga  bisa menggunakan media sosial untuk berkarya dan tentunya ini lebih baik dari sekedar mengunggah hal-hal pribadi yang kurang bermanfaat.

Tentunya masih banyak hal positif lain yang  bisa didapatkan dari media sosial seperti bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis, mempermudah kita mendapatkan informasi misalnya lowongan pekerjaan dan ada lagi yang manfaatnya tidak bisa diisepelehkan yaitu penggunaan media sosial sebagai sarana mendapatkan bantuan dan dukungan dari banyak orang seperti penggalangan dana yang biasanya dilakukan oleh komunitas peduli sosial.

Seperti kata orang-orang media sosial adalah alat, tergantung bagaimana kita menggunakannya. media sosial akan memberikan dampak buruk jika kita tidak bijak menggunakannya namun darinya kita juga bisa mendapatkan hal-hal baru yang bemaanfaat yang belum pernah kita ketahui sebelumnya. Dari pada uring-uringan dan menyalahkan media sosial sebagai pemicu depresi lebih baik ganti tujuan dan alasan kita menggunakannya, unfollow semua akun yang tidak diperlukan dan sudah saatnya kita sadar bahwa kitalah yang harus mengendalikan apa yang kita gunakan, termasuk media sosial.

Kalau kamu penggemar anime pasti tidak asing dengan anime berjudul Hyouka yang brgenre mistery. Ini salah satu anime favorit saya karena ceritanya ringan, misteri yang dipecahkan para tokoh dalam anime ini tidak begitu rumit tapi tetap menarik. Tapi saya tidak akan membahas cerita dari anime Hyouka karena ini bukan review. Saya ingin berbagi salah satu hal yang menurut saya bisa dijadikan pelajaran dari salah satu karakter di anime ini yaitu Fukube Satoshi.

Di episode 21 dari anemi Hyouka ada cerita Fukube Satoshi yang menurut saya cukup menarik, dia bercerita pada Oreki Hotaro karakter utama di anime ini kalau dulu dia adalah tipe orang yang terobsesi dengan kemenangan, jadi dia akan berusaha menang dalam hal apapun tapi dia sadar kalau itu membosankan. Fukube Satoshi juga mengakui bahwa meskipun dia menang, kemenangan itu dia raih dengan cara yang membosankan dan menurutnya kemenangan yang menyenangkan harusnya didapat dengan cara yang menyenangkan pula.

Diakhir ceritanya Satoshi mengatakan bahwa suatu hari dia menyadari semua itu lalu dia mengatakan kalimat seperti ini “Sekarang aku terobsesi pada “tidak terobsesi pada apapun." Lalu setelah itu, hidupku sungguh menyenangkan.”

Saya bukan tipe orang yang terlalu terobsesi  tapi saya pernah merasakan hal yang sama seperti yang dikatakan oleh Satoshi bahwa hidup lebih menyenangkan ketika kita tidak lagi terobsesi. Bagi saya perasaan itu sepeti ketika saya tidak lagi berharap bahwa semua yang saya usahakan hasilnya harus sesuai dengan yang saya inginkan dan perasaan seperti ini tentunya lebih menyenangkan dan menenangkan karena saya tidak lagi berusaha mengontrol segalanya.

Lalu, bagaimana dengan orang yang terobsesi?

Orang yang terobsesi biasanya tidak bisa menerima jika apa yang dia inginkan tidak dia dapatkan. orang dengan tipe seperti ini akan mudah marah dan kecewa bahkan mereka bisa menghalalkan segala cara agar bisa memuaskan obsesinya, seperti Fukube Satoshi yang terobsesi dengan kemenangan sehingga ketika dia kalah dia marah dan tidak terima dengan kekalahannya. Itulah mengapa orang seperti ini hidupnya membosankan karena dia hanya fokus pada obsesinya bahkan sampai lupa cara bersenang-senang.

Terobsesi pada sesuatu bisa membuatmu rentan dengan perasaan kecewa dan itu terjadi jika kamu tidak bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan. Kamu boleh saja mengejar atau menginginkan sesuatu tapi jangan sampai terobsesi. Ada hal-hal di hidup ini yang hanya bisa kau perjuangkan namun tidak bisa kau menangkan. Ada hal-hal yang tidak berada dalam kontrolmu. Seperti bermain game kadang menang dan kadang kalah. Begitu juga ketika kau menginginkan sesuatu, jika pada akhirnya tidak bisa kau dapatkan dan menjadi milikmu maka kau harus bisa mengikhlaskan.

Pelajaran yang bisa diambil dari Fukube Satoshi bahwa berhenti terobsesi akan membuat hidup kita menjadi lebih menyenangkan. Kita akan terhindar dari perasaan kecewa berlebihan, kita akan  berbesar hati mengikhlaskan sesuatu yang memang tidak bisa kita miliki dan kita juga lebih sanggup menerima kekalahan. So, lepaskan obsesimu dan sambutlah hidup yang lebih menyenangkan.

Dulu saya punya motto seperti ini “Read anything until you know everything”. Saya sangat senang membaca karena dengan membaca saya jadi tau tentang banyak hal makannya setiap menemukan artikel atau berita yang menarik perhatian di beranda mesin pencari biasanya saya langsung mengklik dan mulai membaca. Namun, baru-baru ini saya menyadari bahwa motto yang saya pegang ternyata tidak spenuhnya benar dan pada akhirnya yang saya rasakan karena terlalu banyak membaca malah membuat otak jadi overload bahkan sampai memicu perasaan stres.

Setiap hari kita disuguhkan dengan berbagai macam berita dan artikel online yang bisa diakses dengan mudah melalui smartphone. Hal ini tentu saja karena banyaknya media online dan para blogger yang belomba-lomba membuat tulisan yang menarik perhatian pembaca dan kamu yang selalu ingin menambah pengetahuan tentunya tidak ingin melewati artikel yang menurutmu mempunyai informasi  yang bermanfaat. Karena rasa ingin tahumu yang besar akhirnya kamu seringkali menghabiskan waktu dengan membaca dari satu artikel ke artikel lainnya.

Memang membaca sangat penting untuk menambah pengetahuan dan mengembangkan diri, begitu banyak tulisan yang membahas tentang pentingnya membaca, kebiasan membaca dari orang-orang sukses, bahkan ada yang menyarankan agar membaca buku dalam jumlah tertentu, misalnya 12 buku dalam setahun. Namun yang perlu kita ketahui terlalu banyak membaca juga bukan hal yang baik.

Saat membaca artinya kamu sedang mengizinkan semua informasi masuk ke otakmu. Jika terlalu banyak informasi yang masuk  secara bersamaan tentu saja bisa membuat otakmu overload, padahal belum tentu semua informasi itu kamu butuhkan. Dari pengalaman yang saya rasakan saat saya sudah terlalu banyak membaca, otak saya seperti tidak bisa lagi menerima dan memahami dengan benar apa yang sedang saya baca. Selain itu saya juga merasa kelelahan bahkan sampai merasa stres.

Mungkin tidak semua orang seperti saya, tapi kalau kamu mengalami hal yang sama seperti yang saya rasakan maka saran saya berhenti membaca setiap artikel yang kamu temui di internet karena tidak semua hal harus kamu tau.

Kalau kamu senang membaca dan membaca menjadi salah satu rutinitasmu setiap hari, cobalah membatasi waktu yang kamu habiskan saat membaca berita atau artikel online. Untuk kamu yang sering membaca buku non fiksi sebaiknya batasi jumlah buku yang kamu baca dan sesuaikan dengan kemampuamu. Pilihlah bacaan yang memberikan informasi yang benar-benar kamu butuhkan karena kadang kita hanya terlalu bersemangat membaca apapun yang ingin kita baca namun seringkali kita tidak menerapkan pelajaran yang didapatkan dari bacaan dikehidupan sehari-hari.

Pada akhirnya jangan terlalu memaksakan dirimu membaca dan mengikuti semua saran yang dikatakan tentang memperbanyak bacaan. Setiap orang memiliki kemampuan berbeda-beda dalam menerima informasi dan yang bisa mengetahui kemampuan itu adalah dirimu sendiri. Buat kebiasaanmu sendiri saat membaca, kamu tidak perlu mengikuti kebiasaan orang lain apalagi jika kamu sendiri tidak sanggup. Tetaplah membaca tapi ingat tidak perlu berlebihan.

Pernah gak sih kamu ngelakuin kesalahan sampai kamu kepikiran terus bahkan sampai gak bisa memaafkan dirimu sendiri karena sudah melakukannya? Kalau kamu pernah mengalami hal semacam ini mungkin kamu orang yang perfeksionis karena salah satu ciri orang yang perfeksionis biasanya tidak mengizinkan dirinya sendiri untuk melakukan kesalahan.

Kamu pasti pernah berada di momen dimana kamu ingin melupakan sesuatu,  entah itu kesalahanmu,  pengalaman buruk atau seseorang yang pernah ada di hidupmu. Tapi saat berusaha melupakan yang terjadi justru sebaliknya, yang ada malah terus-terusan teringat sampai membuatmu tersiksa sendiri. Memang itulah yang terjadi jika kita berusaha melupakan sesuatu, yang terjadi malah sebaliknya, dan hal ini disebut dengan Ironic Process Theory.

Dikutip dari wikipedia,  ironic process theory  atau the white bear problem mengacu pada proses psikologis di mana upaya yang disengaja untuk menekan pikiran tertentu membuatnya lebih mungkin untuk muncul ke permukaan. Contohnya adalah bagaimana ketika seseorang secara aktif mencoba untuk tidak memikirkan beruang putih, mereka sebenarnya lebih cenderung membayangkannya.

Nah, ini yang sering terjadi dengan kita, misalnya hal yang sering dialami kebanyakan orang adalah ketika putus cinta, biasanya stelah putus cinta kita akan berusaha move on, kita berusaha melakukan apapun agar bisa melupakan si dia yang pernah ada dihidup kita sebelumnya. Tapi berusaha melupakan seseorang justru membuat dia lebih sering teringat dan akhirnya justru membuat perasaan sakit hati bertambah.

Berusaha melupakan bukanlah cara terbaik untuk melupakan, apapun itu masalahmu entah berusaha melupakan kesalahanmu, atau kejadian buruk yang pernah kamu alami. Saya juga sering mengalami ini karena kadang saya tidak bisa melupakan kesalahan yang perbuat. Cara terbaik untuk melupakan masalahmu adalah dengan tdak berusaha melupakan.

Kamu harus menerima apa yang sudah terjadi, jika itu kesalahanmu sendiri kamu bisa introsperksi diri agar kedepannya tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Kalau kamu ingin melupakan seseorang yang pernah ada dihidupmu tentu itu butuh waktu, kamu bisa menyibukkan dirimu dengan hal lain yang lebih bermanfaat agar pikiran dan perhatianmu teralihkan.

Jadi, mulai saat ini jangan lagi berusaha melupakan jika kamu ingin melupakan, karena itu bukan cara terbaik untuk melupakan.

Salam hangat, semoga yang ingin kamu lupakan segera terlupakan. Hehe

Seberapa sering sih kamu merasa bahwa hidupmu saat ini jauh dari kata memuaskan atau bahkan kamu merasa hidupmu yah gitu-gitu aja, tidak ada perubahan yang signifikan entah dari segi kepribadian, produktivitas bahkan sampai keuangan. Rasanya semua tetap sama, tidak ada yang berbeda dari sebelumnya. Kalau kamu sudah sering merasakan hal seperti ni, itu adalah alarm bawah sadarmu yang sedang mengingatkan bahwa sudah waktunya berubah.

Jika ingin kehidupan yang lebih baik, hal penting yang harus kamu lakukan adalah mengurangi kebiasaan buruk yang tidak memberikan dampak baik untuk hidupmu kedepannya dan tentunya mengurangi kualitas hidup yang kamu jalani. Ada banyak kebiasaan yang kurang baik namun setidaknya berikut ini kebiasaan yang sering kita lakukan dan mungkin tidak kita sadari ternyata berdampak buruk bagi diri sendiri.

1.  Menghabiskan Waktu di Media Sosial

Saat ini media sosial menjadi salah satu alternatif hiburan bagi kebanyakan orang, sehingga tidak heran jika pada akhirnya orang-orang mulai kencanduan dan menghabiskan banyak waktu di media sosial. Selain itu sudah menjadi rahasia umum jika media sosial adalah salah satu pemicu banyaknya orang yang mengalami gangguan kesehatan mental.

Kamu juga harus nonton film dokumenter dari Netflix yang berjudul Sosial Dillema, biar kamu tau kalau media sosial bisa sangat berbahaya bagi penggunanya, dimana media sosial bisa mengontrol perilaku seseorang dan bagi saya pribadi itu cukup mengerikan. Menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial tidak baik untuk dirimu sendiri karena bisa menjadi toxic dan membuatmu kurang produktif, sebagai gantinya lakukanlah hal-hal yang lebih bermanfaat seperti membaca atau kegiatan hobi lainnya.

2.  Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain

Kebiasaan yang satu ini juga harus berhenti kamu lakukan jika ingin hidupmu menjadi lebih baik. Jika membandingkan diri dengan orang lain membuatmu termotivasi maka itu tidak masalah, namun yang seringkali terjadi malah sebaliknya, membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya membuatmu merasa inferior  yang akhirnya meremehkan dirimu sendiri.

Memang tidak mudah melihat orang lain beberapa langkah didepan kita dengan pencapaiannya. Namun yang perlu kamu ingat bahwa setiap orang memiliki kecepatannya masing-masing, begitu juga dengan usahanya. Jadi tidak perlu membandingkan diri dengan dorang lain karena usaha dan kecepatan yang kamu lakukan sudah pasti berbeda. Kamu hanya perlu fokus dengan langkahmu sendiri dan lakukan hal terbaik agar kamu juga bisa mencapai tujuanmu, dan satu lagi jangan lupa untuk selalu bersyukur dengan apa yang kamu miliki saat ini karena bersyukur adalah kunci utama menjalani hidup yang lebih bahagia.

3.  Mencari Pengakuan dari Orang Lain

Siapa sih yang tidak suka dapat pengakuan dari orang lain? Mendapat pujian karena bentuk fisik yang bagus atau diberi ucapan selamat atas pencapaian, semua orang akan menyukainya karena mendapat pengakuan adalah hal yang menyenangkan. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika kita terlalu mementingkan penilaian dari orang lain sampai melakukan sesuatu hanya untuk membuat orang lain terkesan.

Mencari pengakuan dari orang lain hanya akan membuatmu kehilangan jati dirimu yang sesungguhnya, kamu tidak lagi menjadi dirimu sendiri karena kamu berusaha menjadi orang yang dipikirkan oleh orang lain. Jika hal ini terus terjadi maka perlahan karakter aslimu akan terbunuh dengan sendirinya dan tanpa disadari kamu sudah berubah menjadi orang lain.

4.  Takut Gagal

Banyak orang yang menginginkan kehidupan yang lebih baik, ingin mewujudkan impian mereka namun terlalu takut memulai karena takut akan kegagalan.  Ketakutan akan kegagalan membuat  kita tidak berani mengambil resiko sehingga memilih jalan yang lebih aman padahal jika melihat cerita orang sukses mereka semua beragkat dari kegagalan dan masa-masa yang berat.

Jika ingin berhasil mewujudkan impianmu kamu juga harus berani gagal saat berada ditengah prosesnya, karena memang begitulah cara dunia bekerja. Tidak ada orang yang bisa menghindari kegagalan sehingga ketika itu terjadi kamu hanya perlu menyikapinya dengan bijak, mengambil pelajaran agar bisa memeperbaki langkahmu selanjutnya sampai kamu benar-benar berhasil.

5. Menunda Pekerjaan

Kebiasaan ini biasanya hanya memeberikan kesenangan sesaat. Misalnya kamu punya pekerjaan harus diselesaikan karena sudah mendekati deadline, tapi karena kamu sedang bosan kamu menundanya lalu kamu beralih ke handphonemu entah itu buka medsos, nonton film atau bermain game. Saat kamu mengalihkan perhatianmu seperti itu kamu akan merasa senang  namun setelah itu kamu akan kembali dihadapkan degan pekerjaan yang mendekati deadline.

Menunda pekerjaan karena istirahat sebentar tidak masalah selama itu tidak kamu jadikan alasan untu lari dari perasaan bosanmu. jangan sampai menunda-nunda pekejaan kebiasaanmu karena kamu tau dampaknya tentu saja tidak baik. Tidak baik jika kamu selalu menunda-nunda pekerjaan karena itu akan meghambat produktivitasmu bekerja.

6. Malas-malasan.

Siapa sih yang tidak suka rebahan sambil main handpone? Rebahan selama berjam-jam ditemani cemilan dan tontonan yang seru adalah hal yang menyenangkan namun membuat kita lupa waktu yang akhirnya berujung menjadi kurang produktif. Sesekali bersantai menikmati film atau series favoritmu akan membuatmu lebih rileks sebelum kembali bekerja atau belajar, namun jika sudah terlalu banyak waktumu yang tersita karena rebahan dan hiburan maka kebiasaan ini harus segera dirubah, sebagai gantinya carilah kegiatan positif lainnya yang membuatmu jauh dari rasa malas misalnya bersih-bersih atau memasak makanan kesukaanmu.

7. Perilaku Konsumtif

Kebiasaan satu ini seringkali tidak kita sadari, apalagi dizaman seperti saat ini yang menawarkan kemudahan berbelanja hanya dari rumah, tidak butuh banyak effort cukup dengan sentuhan jari semua yang kamu inginkan sampai dihadapanmu. Ditambah lagi promo yang sering dtawakan setiap market place yang sangat menggiurkan membuatmu membeli berbagai macam barang tanpa mempertimbangkan apakah itu kebutuhanmu atau hanya sekedar keinginan.

Perilaku konsumtif tentunya akan berdampak pada kondisi keuanganmu, dari pada menghabiskn uang untuk barang-barang yang tidak kamu butuhkan lebih baik dialihkan untuk tabungan atau investasi yang bisa menjamin keuanganmu dimasa mendatang. Kurangilah perilaku kosumtif dan mulailah mengelolah keuanganmu dengan lebih baik, kelak kamu akan merasakan manfaatnya dan berterima kasih pada dirimu sendiri.

Karena belakangan saya sering nonton video dari TED di YouTube, secara tidak sengaja saya mendapat satu video dari TED-Ed  yang menjelaskan fenomena ini yang disebut dengan The Dunning Kruger Effect.  Jadi Dunning Kruger Effect ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Dunning dan Krugger pada tahun 1999. Dalam video TED-Ed dengan judul “Why incompotent people think they’re amazing” ini dijelaskan bahwa menurut penelitian psikologis kita memiliki keterbatasan dalam menilai diri sendiri secara akurat, bahkan kita sering melebih-lebihkan kemampuan diri sendiri dan menganggap kita lebih baik dari orang lain.

Hal lain yang juga dijelaskan dalam video ini adalah orang yang memiliki kemampuan yang rendah cenderung menilai tingkat keterampilannya secara berlebihan. Namun bukan berarti orang yang megalami Dunning Kruger Effect tidak bisa mengetahui  kekurangan diri. Orang biasanya mengakui kekurangan sendiri ketika mereka mengetahuinya. Mungkin itulah sebabnya orang dengan pengalaman atau keahlian rata-rata sering kurang percaya diri dengan kemampuannya karena mereka sadar masih banyak hal yang belum mereka ketahui. Sementara itu orang yang ahli cenderung menyadari keluasan pengetahuan mereka  namun seringkali mereka berbuat kesalahan lain yaitu menganggap bahwa orang lain memiliki pengetahuan yang juga sama dengan mereka.

Hal diatas menunjukkan bahwa kita sering salah dalam menilai kemampuan diri sendiri. Bagi yang mereka yang kurang terampil mereka tidak mampu mengintopeksi diri sementara mereka yang kompeten mereka tidak tau betapa luar biasa kemampuan yang mereka miliki.

Dunning Kruger Effect bisa dialami oleh siapa pun dan kebanyakan orang yang mengalami fenomena ini tidak menyadari kondisi mereka. itulah yang terjadi dengan saya sebelumnya, saya merasa tau tentang segala hal dan tau lebih banyak dari orang lain padahal sebenarnya saya hanya memiliki sedikit pengetahuan dibandingkan orang lain diluar sana. Menurut saya pribadi jika kita mengalami fenomena ini dan tidak cepat menyadarinya kita tidak akan berkembang bahkan hal terburuk yang bisa saja terjadi adalah kita akan meremehkan kemampuan orang lain.

Nah, kalau kamu sedang merasakan hal serupa mungkin hal yang perlu kamu lakukan adalah melihat lagi kedalam diri  sendiri apakah benar kamu lebih hebat dari kebanyakan orang diluar sana atau itu hanya ilusimu semata?

Kita masih perlu belajar hal-hal baru, mencoba skill baru, membaca lebih banyak lagi. Intinya mengupgrade kemampuan diri menjadi lebih baik tanpa perlu merasa hebat karena diluar sana banyak orang yang jauh lebih hebat dari kita.

Oh iya kalau kamu ingin nonton video dari TED-Ed diatas kamu bisa klik link dibawah ini:

Saat ini menjadi pengusaha adalah impian banyak orang, bahkan banyak anak muda yang menilai bahwa menjadi pengusaha lebih baik dari pada pekerja kantoran. Salah satu hal yang cukup berpengaruh pada penilaian orang terhadap pengusaha karena kita sering disuguhkan kisah tentang kesuksesan para pengusaha dan perjuangan berat yang mereka lalui higga berhasil. Kisah seperti ini sudah pasti mampu memberi motivasi dan inspirasi bagi orang lain. Lantas apakah memang sukses hanya milik mereka yang menjadi pengusaha, sementara yang bukan pengusaha tidak bisa dikatakan sukses?

Menurut kamu apa yang menarik dari film atau drama selain karakter dan jalan ceritanya? Saya yakin kalau kamu penikmat film pasti suka memperhatikan dialog dari para tokoh yang ada di cerita terutama dialog yang mirip quotes. Film yang bagus selalu mengandung pesan yang ingin disampaikan kepada penonton dan salah satunya lewat dialog para tokoh, biasanya pesan berupa kata-kata bijak.  Dalam drama Start-Up juga terdapat pesan serupa, dan ini dia 6 dialog yang menurut saya sangat inspiratif.

1. “Kau bagai bunga kenikir, sekarang masih musim semi, jika menunggu, kau akan mekar dengan cantik pada musim gugur.”

Potongan dialog dari neneknya Dal Mi yang cukup menyentuh. Setiap orang punya waktu terbaiknya masing-masing, jangan terlalu kecewa dan khawatir jika orang lain sudah berhasil dan kamu belum, itu artinya kamu hanya perlu berusaha dan menunggu waktu terbaikmu tiba.

2. “Seorang berkata bahwa ketidak pedulian adalah balas dendam kepada orang yang tidak penting”

Kata-kata dari In Jae di episode 2. Saya sangat setuju, kita tidak perlu peduli dengan perkataan orang lain apalagi dia tidak memiliki peran apa-apa dalam hidup kita atau bahkan sama sekali tidak mengenal kita secara pribadi. Peduli dengan perkataan orang-orang semacam itu hanya buang-buang waktu dan tenaga.

3. “Ayah pernah bilang dunia ini gurun pasir jika setiap hari cerah. Harus turun hujan dan salju agar rumput, juga jeruk enak seperti ini, bisa tumbuh.”

Kata-kata yang luar biasa dari So Dal Mi. Tidak ada hidup yang sempurna dan selalu bahagia. Jika tidak ada masalah kita tidak akan pernah belajar dan tau mana yang terbaik. Hidup adalah petualangan yang butuh berbagai rintangan agar terasa lebih bewarna dan lebih bermakna.

4. “Jangan cari jawabannya, tapi buatlah pilihan. Kau akan diumpat apapun pilihanmu.”

Kata-kata si anak baik yang selalu kedengaran kejam tapi jujur.Yang satu ini sangat releate dengan pemimpin karena pemimpin adalah pembuat keputusan. Contoh yang sering kita lihat adalah pemimpin negara atau pemerintah yang sering mendapat protes bahkan didemo oleh warga yang tidak setuju dengan pilihan dan keputusan yang mereka ambil.

5.”Cobalah untuk belajar dari hasil seseorang, jangan jadikan koneksi dan keberuntugan sebagai alasan.”

Sebagai orang biasa yang lahir dan tumbuh tanpa privilage kadang kita merasa iri dengan mereka yang beruntung memiliki privilage sejak lahir karena berada ditengah keluarga yang memiliki status sosial yang lebih tinggi.  Jika kita melihat orang-orang seperti mereka kita akan merasa bahwa kesuksesan mudah untuk mereka raih karena terlahir dari keluarga terpandang  yang memiliki banyak koneksi dengan orang-orang penting tapi yang tidak kita ketahui adalah cerita dibalik kesuksesan mereka karena setiap keberhasilan selalu ada pengorbanan dan perjuangan yang tidak semua orang bagikan.

6. “Apa mimpiku harus selalu menjadi sukses? Tak bisakah menjadi seseorang?”

Saya sangat setuju dengan Nam Do San. Adakalanya orang-orang terlalu melebih-lebihkan kesuksesan seakan-akan kita semua hidup harus mengejar kesuksesan. Apakah menjad orang yang biasa-biasa saja artinya kita gagal?

Apakah memang di hidup ini hanya ada dua pilihan, kesuksesan dan kegagalan? Apakah semua orang harus memiliki mimpi menjadi sukses? saya rasa tidak ada tuntutan yang mengharuskan kita hidup harus menjadi orang yang sukses dan orang yang tidak sukses menurut standar masyarakat tidak sepenuhnya bisa kita katakan gagal karena ukuran dan definisi sukses setiap orang pasti berbeda-beda.

Itu dia dialog yang inspiratif dari beberapa karakter di drama Start-Up, mana yang menjadi favoritmu?