Pengalaman saya mengalami gejala diabetes tipe 2 di usia 26 tahun

September 10, 2022


Tahun 2021 tepatnya seminggu setelah lebaran idul fitri saya mengalami gejala diabetes tipe 2. Saya lupa apa gejala pertama yang saya rasakan, yang saya ingat jelas saya sering merasa lapar dan rasa laparnya tidak bisa ditahan. Selain itu di sekitar punggung sampai tangan terasa seperti ditusuk-tusuk jarum.


Hah, masih muda sudah mengidap diabetes? Kok bisa?

Bisa banget. Sebelum mengalami gejala diabetes, pola hidup saya sangat tidak sehat. Saya lebih senang mengkonsumsi makanan instan sampai minuman kemasan, belum lagi saya suka menahan lapar dan sering begadang. Tidak perlu menunggu lama saya yang memang ada faktor genetik keturunan diabetes dari papa langsung mengalami gejala diabetes.


Bagaimana saya bisa tau kalau apa yang saya rasakan adalah gejala diabetes?

Tentu saja karena saya mencari tahu lewat beberapa artikel kesehatan di internet. Saya juga mencari tahu bagaimana cara menurunkan gula darah karena bagi saya perasaan saat mengalami tanda-tanda diabetes adalah perasaan terburuk yang pernah saya rasakan. Saya berhenti makan nasi putih dan diganti dengan ubi dan kentang, sementara untuk mengantisipasi rasa lapar saya memilih minum susu.


Saya baru melakukan tes darah setelah seminggu mengalami gejala diabetes dan hasilnya gula darah normal tapi justru kolesterol yang agak tinggi. Tidak heran karena selama diet gula saya sering mengkonsumsi telur.



Perubahan pola hidup setelah mengalami gejala diabetes tipe 2.


Setelah mengalami dan merasakan sendiri rasa sakit dari gejala diabetes tipe 2, saya mulai memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat. Kalau dulu setiap pagi saya terbiasa minum minuman hangat dengan menggunakan pemanis gula putih, ini semacam ritual pagi yang tidak bisa terlewatkan dan ternyata kebiasaan ini membuat saya kecanduan dengan gula. Saya mengurangi kebiasaan itu pelan-pelan hingga sekarang saya sudah lepas dari kecanduan dan jika sesekali ingin minuman hangat seperti teh saya mengganti pemanis dengan gula merah.


Melepas kecanduan dengan makanan dan minuman manis memang tidak mudah. Saya juga pecinta roti-rotian dan sejenisnya, sementara roti-rotian ini juga termasuk makanan yang mengandung gula yang tinggi. Sampai saat ini saya masih mengkonsumsi roti tapi selalu ingat untuk membatasinya.


Selain mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang berpotensi menaikkan gula darah saya juga meluangkan waktu untuk olahraga setiap hari setidaknya 10-20 menit. Saya juga rutin mengkonsumsi minuman herbal yang berkhasiat menurunkan gula darah seperti teh kayu manis dan sesekali rebusan daun sirih.


Bagi kebanyakan orang mungkin beranggapan bahwa menceritakan penyakit yang kita alami semacam aib, awalnya saya juga berpikir begitu tapi saya sadar bahwa tidak ada yang salah dengan berbagi cerita, mungkin ada beberapa orang di luar sana yang juga mengalami hal serupa dengan saya dan juga sebagai pengingat untuk kita semua agar lebih menjaga kesehatan karena siapapun bisa terkena diabetes tidak peduli itu muda atau tua.

You Might Also Like

0 Comments

Popular Posts

Subscribe