Apakah benar menjadi orang yang sukses memang sehebat yang
kita lihat atau memiliki kehidupan yang mewah sudah tentu membahagiakan seperti
yang kita pikirkan sementara menjadi orang biasa dengan kehidupan yang serba
biasa terlihat sangat membosankan?
Dizaman serba digital dengan kemudahan akses seperti saat ini, sangat mudah bagi kita
menemukan cerita orang-orang sukses diluar sana dengan segala pencapaian dan kehidupannya
yang terlihat mengagumkan. Ini menjadi salah satu pemicu bagi kita yang tergolong
orang biasa menjadi inferior. Kita disuguhkan dengan berbagai cerita pencapaian
yang luar biasa sehingga kita merasa bahwa kehidupan orang-orang sukses itu adalah kehidupan yang
menyenangkan sementara kehidupan yang kita jalani sehari-hari tanpa adanya
pencapaian yang mengagumkan adalah kehidupan yang membosankan.
Apa yang membuat kita
merasa bahwa kehidupan kita membosankan?
Kita terlalu mudah terbuai dengan kisah orang-orang
berprestasi atau anak muda yang masuk forbes
under 30, cerita orang-orang terkaya karena menciptakan sebuah aplikasi,
mereka yang punya uang melimpah karena sukses membangun kerajaan bisnisnya
padahal hanya lulusan SMA sementara kita yang memiliki gelar sarjana masih
sibuk dengan lamaran pekerjaan. Kita terlalu sering memperhatikan kehidupan
orang lain sehingga kita merasa perlu menjadi seperti mereka.
Melihat kisah orang-orang sukses yang disuguhkan oleh
berbagai media kadang memang mudah membuat kita silau ditambah lagi dengan
banyaknya ocehan para motivator yang mengatakan bahwa semua orang bisa sukses,
semua orang bisa meraih impiannya seakan membuat kita terpacu ingin melakukan
hal yang sama seperti yang dilakukan orang-orang dengan kisah suksesnya bahkan kita
juga ingin dikenal sebagai orang sukses.
Tidak ada yang salah dengan keinginan untuk menggapai impian
dan meraih kesuksesan, namun jika kita teralu memuja kehidupan orang-orang yang
kita anggap sukses dan menganggap bahwa hal yang paling membahagiakan adalah
ketika kita memiliki kehidupan dan kisah yang sama seperti mereka, maka mungkin
kita sudah teralu berlebihan dalam menilai. Penting untuk mengingatkan diri
sendiri bahwa untuk merasa bahagia tidak perlu menunggu kesuksesan apalagi
harus memiliki kehidupan yang sama dengan orang lain.
Lalu bagaimana cara
menerima dan berbahagia dengan kehidupan kita yang biasa?
Untuk menerima dan
berbahagia dengan kehidupan kita yang biasa kita hanya perlu melihat kembali
kehidupan kita yang sederhana namun dari sudut pandang yang berbeda. Jika kamu
merasa hidupmu yang biasa terasa
membosankan maka kamu harus mengubah caramu melihat kehidupanmu sendiri, coba
lihat dari disisi yang lain, kamu akan menemukan keindahan tersendiri dari
kehidupanmu yang mungkin selama ini belum pernah kamu lihat sebelumnya.
Saya pribadi sudah membuktikan hal ini, karena sebelumnya
saya juga sering membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain. Awalnya
saya merasa kehidupan, pekerjaan dan aktivitas sehari-hari yang saya lakukan
terasa membosankan dan akan hebat jika saya bisa seperti orang lain yang
melakukan sesuatu yang tidak biasa. Kemudian saya mengubah cara pandang bahwa
aktivitas sehari-hari juga bisa menjadi hal yang menyenangkan apalagi jika kita
menemukan hobi baru misalnya membuat kue, berkebun, membuat kerajinan tangan atau
menggambar.
Untuk berbahagia kita tidak perlu pencapaian yang
mengagumkan atau kisah sukses seperti orang lain, selama kita puas dengan apa yang
kita miliki, menikmati setiap momen yang ada dihadapan kita, mensyukurinya
serta mampu melihat keindahan tersendiri dari kehidupan yang kita jalani maka
kita akan mudah merasa bahagia saat menjalani hari-hari dan tidak lagi
membandingkan kehidupan kita dengan orang lain.