3 Alasan Kenapa Kamu Harus Bijak Menggunakan Media Sosial

Maret 06, 2020






Apa hal pertama yang kalian lakukan saat bangun pagi? Ambil gadget, buka sosmed, scrolling timeline terus update story. Rutinitas pagi yang hampir semua orang dengan smartphone dalam genggamannya melakukan hal ini. Siang sampai malam hari menjelang tidur pun tidak bisa lepas dari gadget. Hasil riset menunjukkan bahwa rata-rata orang mengakses sosial media selama dua jam dalam sehari. Riset lainnya meyatakan seseorang rata-rata mengecek smartphone sebanyak 85 kali sehari.

Adanya sosial media tentunya memberikan berbagai dampak bagi penggunanya baik positif maupun negatif, semua itu tergantung bagaimana kita menggunakannya. Jika kita tidak memanfaatkannya dengan bijak maka akan banyak dampak negatif yang kita rasakan. Berdsarkan pengalaman pribadi menurut saya tiga hal dibawah ini adalah dampak negatif dari sosial media.

1.  Adiksi

Sosial media pada dasarnya memiliki desain dan fitur yang menarik perhatian dan membuat kita ingin terus-terusan berada disana. Contohnya fitur like pada facebook atau love pada instagram. Selain itu adanya notifikasi yang langsung masuk ke Smartphone memiliki peran besar yang membuat kita selalu mengecek sosial media. Kejadian paling umum saat ini yang membuat banyak orang kecanduan dengan sosial media adalah ketika mengunggah sesuatu ke sosial media , misalnya foto, biasanya kita akan terus-terusan mengecek handphone  bahkan setiap menit, berharap bahwa kita akan menerima notifikasi yang isinya pemberitahuan berapa banyak orang yang sudah menyukai foto yang kita unggah. Kejadian seperti ini akan terus berulang. Setelah posting foto, tunggu notifikasi, bahkan tidak ada notifikasi pun kita masih memiliki motivasi untuk mengecek sosial media.

2. Distraksi

Saat mengerjakan suatu pekerjaan sering kali sosial media juga membuat kita terdistraksi, kehilangan fokus karena mengecek notifikasi, membalas komentar atau hanya sekedar kepoin akun selebriti. Misalnya sedang mengerjakan skripsi terus karena lihat ada notifikasi di sosmed jadi ngecek notifikasinya kemudian keterusan scrolling timeline atau malah buka akun sosmed lainnya, begini terus sampai akhirya malas melanjutkan skripsi. Nah, kalau sudah seperti ini yang awalnya produktif jadinya malah kurang produktif. Kita seringkali terdistraksi dengan hal yang tidak penting bahkan dari kasus pribadi saya sendiri, kadang saat sedang ditengah-tengah mengerjakan satu hal saya yang justru lebih dulu mengecek hanphone meskipun tidak ada notifikasi dan ini jelas sekali berhubugan dengan poin diatas, adiksi.

3. Depresi

Depresi disini berkaitan dengan kebiasaan kita yang entah sadar atau tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain di sosial media, entah kita merasa kurang cantik, kurang kaya, kurang kompeten atau bahkan kurang liburan. Melihat orang-orang di sosial media dengan segala pencapaiannya membuat kita jadi minder dan merasa kurang puas dengan apa yang kita miliki. Melihat postingan foto teman-teman yang sedang liburan membuat kita merasa kalau hidup yang sedang kita jalani kurang asyik. Membanding-bandingkan diri dengan orang lain mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan mental. Kita jadi lebih mudah stres bahkan depresi karena kita sering terobsesi dengan sesuatu yang tidak kita miliki atau sesuatu yang tidak sanggup kita lakukan dan itu semua karena apa yang kita lihat dari orang lain.

Sosial media itu seperti panggung pertunjukkan, semua orang ingin terlihat sempurna sehingga  apapun yang mereka posting tentunya adalah hal-hal baik dari diri mereka. Ingat, bahwa behind the scene, apa yang terjadi di kehidupan nyata seringkali tidak sama dengan yang terlihat di sosial media, belakangan pencitraan semacam jadi hal yang biasa. Semua orang ingin terlihat mengagumkan. Semua orang ingin terlihat bahagia dan itu bukan rahasia.

You Might Also Like

0 Comments

Popular Posts

Subscribe